
Indonesia darurat serangan siber – Hampir 1 miliar kasus pada 2022
Jakarta, CNI -- Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkapkan adanya 976.429.996 serangan siber di Indonesia. Jenis serangan terdiri dari malware 56,84%, kebocoran data 14,75%, dan aktivitas trojan 10,90% dan lainnya.
Dilansir dari CNN, Juru bicara BSSN Ariandi Putra menyatakan mengenai insiden serangan siber "Ada beberapa yang kita temukan dan ternyata pengulangan dari kasus dugaan kebocoran data sebelumnya," tuturnya kepada wartawan, Kamis (19/1).
Sebelumnya, BSSN mencatat terdapat lebih dari 1,65 miliar anomali trafik keamanan siber pada periode Januari-Desember 2021. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan keamanan siber di Indonesia tetap harus dilakukan guna meminimalisir kemungkinan serangan yang sama.
Serangan siber ini memiliki pengaruh yang cukup kuat ke berbagai pihak, diantaranya pada perusahaan-perusahaan yang terpaksa mengalami kerugian akibat serangan siber ini, Faktanya, perusahaan bisa mengalami kerugian finansial (kehilangan dana yang tersimpan), peningkatan biaya untuk pemulihan dan penggantian komponen perangkat yang diserang, hancurnya reputasi perusahaan, hingga kerusakan berantai karena sistemnya terhubung ke banyak perusahaan lain.