
Mengenal apa itu Vaksin Booster
Kira-kira semua sudah pada tahu kayaknya vaksin itu apa dan pastinya sudah penerima vaksin juga dong ya. Nah sekarang ada lagi istilah yang namanya vaksinasi booster. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan Vaksinasi Booster? Melansir dari Medical News Today vaksin booster adalah dosis vaksin tambahan yang dapat memberikan perlindungan ekstra bagi penerimanya dari penyakit dan kematian akibat virus. Konsep ini muncul salah satunya karena efek perlindungan dari vaksin dapat hilang seiring berjalannya waktu. Tidak hanya Covid-19, vaksin booster juga biasa diberikan untuk jenis infeksi virus lain seperti flu, tetanus, difteri dan pertussis. Untuk beberapa vaksin, menerima vaksin beberapa kali dengan dosis yang kecil lebih efektif dari pada menerima satu kali dengan dosis yang besar. Vaksin Booster memungkinkan sistem tubuh untuk mengenali dan merespons virus penyebab penyakit dengan lebih cepat. Ada dua alasan mengapa vaksin booster diperlukan. Pertama karena kekebalan tubuh berkurang seiring waktu, kedua karena adanya varian virus yang baru. Beberapa varian virus Covid-19 telah berevolusi sehingga dapat menghindar sebagai respons imun kita. Juru bicara tim vaksin Covid-19 Universitas Oxford mengatakan vaksin sangat membantu karena dapat meningkatkan kekebalan bagian respons imun kita yang tidak bisa dihindari oleh varian virus yang ada. Jenis vaksin yang saat ini boleh dijadikan booster antara lain Sinovac, AstraZeneca, Pfizer dan Moderna. Vaksin booster Sinovac bisa diberikan paling cepat enam bulan setelah penerimaan dosis penuh pertama. AstraZeneca tiga bulan , Pfizer delapan bulan dan Moderna 1 bulan. Menurut Food and Drug Administration atau FDA Amerika Serikat sebagaimana dilansir dari Medical News Today, efek samping yang paling sering dialami oleh individu yang mendapatkan vaksin booster adalah rasa sakit kemerahan dan bengkak di tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, panas dingin hingga nyeri otot atau sendi. Efek samping ini tidak jauh berbeda dengan efek samping penerimaan vaksin biasanya. Lalu untuk masyarakat Indonesia, apakah sudah ada kebijakan yang mengatur vaksin booster ini? Apakah akan berbayar atau gratis?
Nah hal ini sudah diatur oleh pemerintah. Berbeda dengan vaksinasi awal dosis pertama dan kedua, vaksinasi booster tidak diberikan secara gratis kepada seluruh masyarakat. Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan hanya ada 100 juta orang yang berasal dari masyarakat dengan status sosial-ekonomi golongan bawah yang berhak mendapatkan vaksin booster secara gratis. Sedangkan untuk sisanya harus bayar. Mekanisme pemberian vaksin booster berbasis PBI atau Penerima Bantuan Iuran dan non PBI, vaksin booster gratis rencananya akan diberikan kepada masyarakat yang masuk dalam kelompok PBI BPJS Kesehatan. Dananya akan diambil dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN. Nah berapa harga dari vaksin booster dikutip dari Kompas TV melalui kompas.com, Budi Gunadi Sadikin memperkirakan biaya yang harus dibayar masyarakat agar bisa mendapatkan vaksin booster adalah sekitar Rp300.000. Sementara itu Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander Ginting menjelaskan biaya vaksin booster harus dibayar, bergantung jenis vaksin yang digunakan. Menurut Alex rentang harga vaksin booster untuk Covid-19 diperkirakan mulai Rp200.000 hingga Rp600.000. Menkes Budi menjelaskan pihaknya menargetkan 21 juta penerima vaksin booster untuk kelompok usia di atas 18 tahun pada Januari 2022. Akan tetapi kabupaten atau kota harus sudah mencapai target vaksinasi dosis pertama sebesar 70% dan 60% untuk dosis kedua. Menurut Menkes Budi sampai sekarang ada 244 kabupaten dan kota yang sudah memenuhi kriteria tersebut. Untuk jumlah dosis yang disediakan, Menkes Budi mengungkapkan saat ini pemerintah telah mengamankan 113 juta dosis vaksin untuk program vaksinasi booster alias vaksin dosis ketiga. Presiden Joko Widodo memutuskan bahwa pemerintah akan memulai program vaksinasi Covid-19 dosis ketiga pada 12 Januari 2022. Vaksin Booster atau disebut vaksin ketiga Covid-19 dianggap penting untuk meningkatkan antibodi secara penuh agar terhindar dari virus corona. Pertanyaannya, apakah benar bahwa vaksin booster ini diperlukan? Dan kalau ia seberapa perlu sih?
Pertama tubuh tidak merespons dosis awal.
Apabila seseorang termasuk dalam kategori orang yang tidak merespons secara memadai terhadap dua dosis pertama yang diterima di mana dua dosis pertama vaksinnya tidak melakukan apa yang dilakukannya terhadap orang normal dan sehat. Nah ada kemungkinan orang tersebut mengalami gangguan kekebalan sehingga perlu menerima dosis ketiga atau vaksin booster.
Kedua menurunnya kekebalan.
Seiring berjalannya waktu kekebalan yang diterima dan dicapai sebagai hasil dari vaksinasi biasanya akan berkurang. Dalam konteks ini mungkin diperlukan vaksin ketiga. Tetapi WHO memberi catatan bahwa bukti-bukti yang ada saat ini menunjukkan bahwa vaksin awal bertahan dengan sangat baik untuk melindungi masyarakat dari penyakit parah, rawat inap atau bahkan kematian akibat Covid-19 ini. Sehingga belum ada bukti kuat yang mengarah pada kebutuhan pemberian vaksin dosis ketiga untuk orang yang telah divaksinasi lengkap dan vaksinnya juga bekerja secara optimal.
Ketiga kinerja vaksin yang kurang baik
Jika kinerja vaksin kurang atau tidak memadai terhadap beberapa varian maka mungkin diperlukan vaksin booster. Vaksin Covid-19 yang ada saat ini menurut keterangan WHO sedang dalam proses melawan berbagai varian virus yang muncul dan masih sedang dalam proses pengamatan. Tetapi secara umum ia vaksin sudah sangat baik. Berdasarkan indikator-indikator disebutkan WHO tampaknya belum ada urgensi untuk pemberian vaksin booster kepada semua orang tanpa terkecuali. Yang paling kuat dasarnya untuk diberikan vaksin booster adalah mereka yang memiliki gangguan kekebalan sehingga tidak mendapatkan perlindungan optimal dari vaksinasi dosis pertama dan kedua. Di Indonesia saat ini pemberian vaksin booster hanya diperuntukkan untuk para tenaga Kesehatan. Namun ke depannya Kementerian Kesehatan tidak menutup kemungkinan akan melakukan pemberian vaksin ketiga kepada selain tenaga Kesehatan.